lembar demi lembar kertas itu terbuka dan tiba saat yg benar-benar ku bayangkan saja tidak pernah, apalagi ku impikan sebelumnya.
Samar-samar aku mengenali baris-baris yang terurai didalamnya, meskipun harus dengan kerja keras aku menterjemahkan arti dan makna dari untaian-untaian kalimat itu, meskipun demikian aku selalu ingat kata-kata guru-guru bijak yg selalu mengajarku, dia selalu berkata bahwa “hidup adalah saat ini, bukan saat yang sudah lewat, atau waktu yang belum berlalu, karena hidup adalah saat ini”. teringat dari untaian kata-kata itu, tidak ada satu pilihanpun yg tepat kecuali menikmati lembaran baru itu meskipun lembaran itu berwarna abu-abu, bahkan terkadang biru, meskipun lebih sering berwarna hijau dan merah, aku cuman bisa berucap dalam keyakinanku sendiri, bahwa lembaran itu akan mengantarku ke lembaran berikutnya yang jauh lebih jelas, sehingga keindahan lembaran itu mampu meyakinkan diriku untuk melanjutkan baca lembaran-lembaran indah berikutnya.
(keindahan sesungguhnya sebanding lurus dengan keindahan yang diciptakan dalam mimpinya)
komen temen-temen